Jumat, 20 Juli 2012

Sehari bersama Pak Raden

Dari judulnya saja, sudah kebayang kan, bakalan menyenangkan dan seru. Soalnya, kapan lagi, bisa berhadapan dengan Pak Raden? Makanya saya dan sekumpulan peserta lainnya merasa beruntung bisa mendaftar untuk ikutan workshop, Selasa (17/7). 

Setelah duduk manis di ruangan Art Cinema IKJ, Drs. Suyadi a.k.a Pak Raden menyapa,"Wah saya pikir yang ikutan workshop adalah anak-anak TK" Langsung saja, kami-peserta yang rata-rata berumur 20 tahun keatas, menimpali dengan tawa.

Ditemani rekannya, Pak Kurnain Suhardiman, Pak Raden menerangkan cara membuat kepala si unyil dkk. Ternyata prosesnya lumayan ribet. Bahan dasar untuk master Unyil adalah tanah liat (tanah lempung). Kemudian, tanah liat ini dibentuk sedemikian rupa hingga menyerupai kepala anak-anak. Setelah itu diangin-anginkan hingga kering. Yang jelas, perlu beberapa hari untuk mengeringkan, minimal 2 hari dan nggak boleh langsung dibawah sinar matahari karena bisa retak.

Oya, Pak Raden sendiri bisa sampai membuat 12 kepala hanya untuk si Unyil. "Karena Unyil sebagai pemeran utama, pastinya akan memerankan adegan ketawa, marah, menangis, teriak, dll. Kalau untuk Pak Raden yang selalu marah-marah dan Mbok Jamu yang numpang lewat, satu mimik saja, sudah cukup, hehehehe".

Menurut Pak Raden, membuat kepala si unyil ini paling enggak memerlukan waktu selama 1 minggu. "Karena waktunya yang lumayan lama, makanya kami selalu membuat beberapa model kepala. Diawali dengan jumlah yang banyak, jadi sebaiknya hasil akhirnya juga banyak. Jadi waktu tidak terbuang percuma".

Master kepala unyil dan beberapa kepala yang sudah siap dirias :)


Setelah master kepala Unyil kering, proses pembuatan kepala untuk sebuah boneka berlanjut dengan menempelkan potongan kertas koran pada masternya. Secarik kertas kira-kira ukuran 3 cm x 5 cm ditempelkan ke sekeliling kepala dan hal ini dikerjakan hingga 10 lapis!! Bener-bener kudu sabar dan telaten, teman :)

Selesai dilem, kepala boneka ini dijemur hingga kering. Belah dua kepala dan keluarkan dari master kepala. Satukan kembali kepala yang telah tercetak dan lapisi dengan kertas. Jangan lupa membuat kedua telinga dari potongan kertas dan keringkan. Lanjutkan proses pembuatan kepala dengan mengamplas dan mengoleskan plamir supaya permukaan kepala menjadi halus.

Menurut Pak Kurnain, warna kepala boneka ini tidak hanya dibuat dari satu warna cat. Ada beberapa warna, diantaranya oaker, putih, dan sedikit warna biru. Hasilnya seperti yang tertera di foto :)

Proses seru lainnya yang dijelaskan pada workshop ini adalah cara membuat rambut, baju, hingga telapak tangan. Oya, Pak Raden sendiri mengaku ia selalu menggambar dan membuat boneka dengan empat jari saja. "Karena kalau lima jari, kesannya 'ribut', seperti pisang satu sisir,hehe"

Dalam acara ini juga diselipkan "Sosialiasi Hak Cipta" oleh tim advokasi Pak Raden, yang diwakili oleh Mbak Risa Amrikasari. Mbak Risa dan timnya juga sedang memperjuangkan hak cipta boneka Unyil dkk  karya Pak Raden. Semoga perjuangan kalian segera terwujud ya Mba :)

Acara ini ditutup dengan membuat kepala boneka dari kertas koran. Menurut Pak Raden, banyak hasil karya peserta yang lebih bagus dari buatannya :) Sebelum kami pulang, Mas Chusnato menambahkan bakalan ada worskhop serupa Oktober mendatang. Waktu workshop lebih lama, yakni beberapa hari sehingga peserta bisa lebih detail membuat boneka. Semoga saya bisa ikut nantinya :)


Boneka yang dibuat sejak tahun 1981 dan tidak dijual! :)

(lagi-lagi) narsis :p

baru dateng saja, Pak Raden sudah diserbu peserta :)

beberapa bahan dan alat yang digunakan untuk membuat boneka




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...